Siapa yang ingin kuliah master di Luar Negeri? Rasanya, rata-rata anak sekarang memiliki keinginan itu dan tentunya informasi seputar beasiswa luar negeri lebih mudah diakses dibandingkan saat saya duduk dibangku sekolah dulu. Setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam mengejar beasiswa. Misalnya, mereka ingin meningkatkan keahlian tertentu di bidang yang mereka sukai. Atau, seperti tujuan yang saya miliki, saya ingin kembali ke tanah kelahiran saya, Madura, dengan kondisi ilmu yang lebih baik. Apapun alasannya, semoga kamu tujukan untuk Allah, satu-satunya Pencipta Yang Maha Pemurah dan Penyayang.
Sadar nggak kalau sebenarnya kita tidak perlu terlalu fokus pada satu hal saja dalam hidup? Multitasking akan sangat dibutuhkan dalam melewati arus kehidupan seperti sekarang. Kompetisi sangat terbuka dan hampir menyerupai siapa yang ingin masuk ya silahkan dicoba. Sangat berbeda sekali trennya dibandingkan dengan dulu, di mana hanya segelintir orang yang memiliki hak khusus dalam mencapai tujuan. Yah, hal seperti itu masih terus ada hingga saat ini, tetapi arusnya lebih terbuka dan memberikan kita ruang untuk mendapat hak yang sama. Kira-kira begitu, awalan dari motivasi saya dalam melanjutkan studi. Ingat ya, mungkin kita terlalu ideal untuk menargetkan kapan akan memulai studi. Hanya saja, itu tidak berlaku bagi semua orang. Yang perlu dilakukan hanyalah START TO TRY ALL DOORS. Nggak ada cara lain. Nah, coba kita simak cerita saya dalam mendaftar Beasiswa MOE Taiwan Scholarship, beasiswa yang nggak saya pikirkan sama sekali. Namun, alhasil, saya harus melepas beasiswa ini demi beasiswa lain yang lebih saya prioritaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan yang sama untuk kalian yang sedang mengejar beasiswa MoE Taiwan.
Apa saja yang perlu kalian persiapkan untuk mendaftar beasiswa ini?
- Pastikan kalian memilih universitas yang ada di daftar kerjasama MoE Taiwan
Dulu saya melalukan riset dulu. Mencari jurusan TESOL yang dibuka di setiap kampus yang ada di daftar MoE Taiwan. Silahkan dicek di sini, tapi daftar ini bisa berubah sewaktu-waktu. Kenapa penting sekali mengecek dulu jurusan dan kampus? Tidak semua kampus di Taiwan bekerja sama dengan MoE Taiwan. Ada jurusan yang bahkan tidak dibuka dengan beasiswa MoE Taiwan, sehingga sangat penting banget kita mencari informasi tersebut terlebih dahulu. Di lain hal, ada beberapa jurusan yang hanya disediakan dalam bahasa Mandarin. Beberapa kampus juga memiliki tuition fee melebihi bantuan beasiswa ini. Tentunya, kalian perlu memastikan semua hal ini sebelum mendaftar beasiswa. Selanjutnya, kalian perlu mendaftar universitasnya terlebih dahulu karena beasiswa MoE Taiwan ini memerlukan minimal bukti pendaftaran kampus atau letter of offer dari kampus yang bersangkutan.
Nah, untuk kasus saya, saya kemarin sempat diwawancara oleh 3 orang profesor dari NCTU. Jurusan di kampus lain mungkin tidak membutuhkan interview. Akan tetapi, lebih baik kalian siap-siap saja untuk kemungkinan diinterview oleh pihak kampus.
2. Melengkapi formulir
Formulir beasiswa tersedia dalam dua bahasa: Inggris dan Indonesia. Menurut saya, formulirnya tidak terlalu ribet. Di akhir, nanti ada kolom tempat kalian menulis rencana studi. Pastikan kalian mengisi formulir secara lengkap. Jika kalian diminta untuk mencantumkan prestasi, pilih prestasi yang memang benar-benar mendongkrak dirimu dan yang sesuai dengan jurusan yang kamu pilih. Nah, untuk menulis rencana studi dalam bahasa Inggris, kalian tentunya perlu seorang proofreader. Tidak perlu khawatir, karena kamu bisa menghubungi ahli bahasa ImaTransProof untuk membuat rencana studi kalian terdengar lebih meyakinkan dan menjual. Serahkan semua urusan bahasa ini ke ahlinya saja! ImaTransProof melayani berbagai layanan bahasa, seperti proofreading, non-sworn translation/penerjemahan umum, sworn translation/penerjemahan dokumen legal, kursus bahasa Inggris untuk klien di Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Purwokerto, Padang, Makasar, Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Gersik, Solo, dan semua kota di Indonesia.
3. Lengkapi Surat Rekomendasi
Mungkin beberapa di antara kalian masih bertanya-tanya bagaimana cara mendapatkan surat rekomendasi. Sebenarnya, hal ini susah-susah gampang. Jika dosen pembimbing kalian sulit untuk diajak kompromi, kalian harus memutar otak untuk mencari rekan yang pernah bekerjasama dengan kalian (Harus profesional ya). Tunjukkan bahwa kalian benar-benar ingin melanjutkan kuliah dan berkomitmen untuk jurusan itu. Saat mendaftar MoE Taiwan Scholarship, saya menggunakan surat rekomendasi dari dosen pembimbing dan supervisor di tempat kerja. Lalu, pastikan kalian mengirimkan surat rekomendasi ini dalam amplop yang tersegel. Amplopnya harus yang ada kop surat instansi kalian. Nah, biasanya banyak pencari beasiswa yang kurang percaya diri dengan bahasa Inggris mereka. Jangan khawatir, kalian bisa menggunakan bantuan ImaTransProof untuk menerjemahkan, menyusun, dan menyunting surat rekomendasi kamu sekaligus study objective dan personal letter.
4. Lengkapi Syarat Administrasi Lainnya
Syarat administrasi lainnya yang perlu dilengkapi meliputi fotocopy paspor dan KK, scan/fotocopy bukti pendaftaran ke kampus, serta ijazah dan transkrip yang dilegalisir TETO dan Kemenkumham. Untuk ijazah dan transkrip, kalian perlu menerjemahkan dalam bahasa Inggris dan Mandarin (harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah, ya). Nah, sekarang kalian tidak perlu bingung lagi mencari jasa penerjemah tersumpah untuk syarat yang satu ini. ImaTransProof dapat melayani kebutuhan penerjemahan tersumpah dokumen legal untuk berbagai keperluan dalam berbagai bahasa, termasuk syarat beasiswa ini. Lalu, setelah diterjemahkan di ImaTransProof, kalian tidak perlu lagi untuk legalisir ke notaris, lho. Lalu, kalian bisa membawa fotocopy terjemahan dokumen tersebut beserta dokumen aslinya yang dari kampus ke agen yang dapat mengurusi legalisir TETO dan Kemenkumham. Sebenarnya, kita bisa mengurusi legalisir ini sendirian. Tapi, waktu itu saya berpikir, di masa pandemi gini, mobilitas jadi tidak terlalu fleksibel. Akhirnya, saya menggunakan pihak ketiga untuk mengurusi syarat legalisir ini.
Jangan lupa untuk syarat beasiswa selanjutnya yaitu fotocopy sertifikat kemampuan bahasa Inggris atau Mandarin. Berapa skor minimal yang perlu dimiliki? Sebenarnya, tidak ada patokan khusus untuk mendaftar beasiswa ini. Tapi, saya sarankan minimal kalian mengantongi 550 untuk TOEFL ITP atau 6.5 untuk IELTS.
Sejauh ini cukup itu saja yang perlu kalian persiapkan untuk beasiswa MoE Taiwan. Setelah kalian sudah menyiapkan semua syarat di atas dalam bentuk cetak dan mengirimkannya ke TETO Jakarta, kalian juga perlu mengunggah scan dokumen-dokumen tersebut di formulir daring yang disediakan oleh pihak TETO Jakarta. Informasi selengkapnya ada di blog ini.
Lalu, tinggal duduk lagi di depan laptop dan mencoba beasiswa lain dong pastinya. Ingat, prepare for the worst.
Berdasarkan pengalaman saya dulu di tahun 2020, pengumuman beasiswa ini lebih lambat dari pengumuman admission kampus, sekitar Juni 2020. Jika kalian mendaftar ke kampus lebih dulu, kampus akan mengumumkan apakah kalian lolos atau tidak sekitar Mei. Letter of offer akan dikirimkan oleh pihak kampus ke rumah si pendaftar. Dulu, saya menerima surat tersebut setelah pengumuman beasiswa. Mau tidak mau, saya harus mengemail pihak beasiswa bahwa Letter of Offer nya akan dikirim menyusul. Sementara, saya hanya konfirmasi bahwa saya telah menerima pengumuman beasiswa tersebut dan meminta perpanjangan waktu untuk mengirimkan LoA kampus. Begitu kira-kira prosesnya.
Nah, sayangnya, karena situasi pandemi mengubah banyak hal dalam urusan imigrasi dan kampus, keberangkatan saya yang semula Juli ditunda menjadi September. Hanya saja, pada bulan Juli, saya dihadapkan dengan dua pilihan yang begitu berat. Saya dipanggil untuk wawancara beasiswa Fulbright di Kantor AMINEF Jakarta. Sembari menjalani kedua proses, saya menghubungi PPI Hsinchu. Saya juga sudah tergabung dalam grup bersama beberapa mahasiswa yang juga akan studi di NCTU. Saya sudah mencari informasi soal kehidupan dan persiapan keberangkatan dari salah satu mahasiswa doktoral di Hsinchu. Dan, saya juga telah melakukan medical check-up serta vaksinasi di klinik yang direkomendasikan oleh TETO. Sementara, dalam hati, ada begitu banyak pertimbangan. Berkali-kali saya menghubungi pihak International Office NCTU untuk meminta keringanan jika defer ke tahun ajaran baru berikutnya. Namun, konsekuensinya adalah saya hanya akan mendapatkan separuh dari beasiswa saya.
Kebingungan mulai menyeliputi kepala saya. Benar-benar bingung. Fulbright masih belum mengumumkan peserta yang lolos. Saya benar-benar membuat pihak NCTU dan beasiswa MoE Taiwan menunggu-nunggu. Tepat pada 7 September 2020, saya melayangkan surat pengunduran diri kepada MoE Taiwan Scholarship. Begitu sudah ikhlas akan semua ketentuan Allah, tiba-tiba Allah mantapkan hati saya untuk jalan yang memang dipilihNya untuk saya.
Lanjut Eps. 3
Komentar
Posting Komentar