Langsung ke konten utama

Resensi Sejarah Maritim Indonesia

    Merebaknya gerakan separatis yang melakukan intervensi berbagai urusan lokal dan penyedotan kekayaan mulai merebak sejak awal Orde Baru dan saat Indonesia memasuki era demokratisasi.  Bahkan demokratisasi pada era ini tidak digunakan sebagai persatuan bangsa melainkan mengartikulasikan berbagai ambisi politik tertentu untuk suatu kepentingan tertentu saja bukan untuk kepentingan mempersatukan bangsa ini. Berangkat dari beberapa persoalan tersebut maka perlu dicari perspektif baru yang menyangkut hubungan antarwilayah, kesatuan sosial, dan politik. Untuk itu kajian historis perlu dilakukan seperti halnya kajian mengenai sejarah Maritim yang ada di Indonesia. Pengkajian sejarah ini tidak semata-mata hanya untuk mengetahui bagaimana sejarah yang ada di Indonesia melainkan untuk mengetahui lapangan yang luas mengenai komunikasi masyarakat lintas (cross cultural communication) antara masyarakat yang satu dengan yang lain menjadi dasar pembentukan integritas masyarakat di Indonesia.

Judul : Sejarah Maritim Indonesia
Penulis :Safri Burhanudin dkk
Penerbit : Pusat Riset Wilayah Laut dan sumber daya non-hayati badan
riset kelautan perikanan (BRKP) Departemen Kelautan dan Perikanan
Tahun Terbit : 2003
Jumlah Halaman : 185

    Dalam buku ini dijelaskan bagaimana makna dari maritim itu sendiri. Seperti halnya lautan yang bukan merupakan sesuatu yang memisahkan kita melainkan justru mempersatukan pulau-pulau. Dengan adanya pemikiran-pemikiran ke arah positif makna dari kemaritiman tersebut dapat membawa dampak pula kepada pembaca. Setiap babnya pun memiliki bahasan yang berbeda-beda seperti pada halaman 79 yang menceritakan tentang Kerajaan Melayu di Sumatera. Dari beberapa ulasan dalam bab tersebut dijelaskan bahwa proses kegiatan yang masyarakat lakukan hampir semuanya menggunakan media laut sebagai jalur transportasi mereka seperti melakukan perdagangan di beberapa pelabuhan dan sebab-sebab mereka pindah ke pelabuhan lain. Tidak hanya itu, kerajaan-kerajaan lain yang melakukan kegiatan di laut juga dijelaskan dalam buku ini seperti Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.
    Dengan meluasnya Kerajaan Majapahit, Prapanca melakukan hipotesa bahwa pelayaran perdagangan pada abad XIV berada di tangan kekuasaan Majapahit. Artinya pada saat itu, Majapahit memiliki kapal-kapal perdangan tersendiri selain kapal-kapal yang dikendalikan oleh pihak asing.
    Buku ini menghadirkan sejarah maritim Indonesia di kerajaan-kerajaan maritim secara kronologis. Dimulai dari sistem pemerintahan kerajaan, masa kejayaan kerajaan dalam menguasai maritim Indonesia, dan pola kelautan yang digunakan untuk berdagang. Juga buku ini menjelaskan tentang perkembangan teknologi maritim Indonesia, angkatan laut, tradisi maritim, dan juga interaksi masyarakat pelabuhan. 
x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do you have any questions about our services? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click here. Our admin is ready to help!