Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang pernah
dan belum pernah dimuat di media massa. Sebagian merupakan pengantar beberapa
buku sejarah. Sedang sebagain lainnya terdiri dari tinjauan buku terutama yang
terbit setelah era reformasi 1998. Substansi yang dibahasa merefleksikan
perkembangan sejarah Indonesia mutakhir, sebagian besar buku yang dibicarakan
itu tergolong kategori terlarang pada masa sebelumnya. Terdiri dari dua bagian
: bagian pertama termasuk normal track (jalur normal),
maksudnya upaya pengembangan historiografi Indonesia secara normal dalam jangka
menengah dan panjang. Sedangkan bagian kedua, mungkin tergolong fast
track (jalur cepat), artinya apa-apa yag perlu diperbaiki dalam waktu
dekat.
Bagian pertama yaitu Pengembangan Historiografi
Indonesia. Bagian ini terdiri dari beberapa tulisan yang mengulas perkembangkan
historiografi Indonesia. Tulisan pertama mengenai buku Nusa Jawa yang
ditulis Prof. Denys Lombard. Di sini dijelaskan keunikan pendekatan yang
digunakan oleh pengajar dari aliran Annales, Prancis, itu.
Pengaruh dan posisi keempat nebula budaya Hindu/Budha, Cina dan Islam,
Kristen/Barat di Jawa diuraikan dalam jangkauan periode yang sangat panjang.
Masing-masingnya dilihat bagaikan lapisan yang tersusun dari dalam tanah sampai
ke permukaan. Tulisan kedua mengenai buku Anthony Reid yang menyangkut ekonomi
dan perdangan di wilayah Asia Tenggara yang saling bertautan, Tulisan ketiga
tentang buku Claudine Salmon mengenai makam icna di Nusantara. Penelitian
tentang makam bukan sekedar mengetahui siapa yang meninggal, tetapi tentang
jaringan orang Cina beserta kebudayaan mereka. Tulisan kelima mengeai Sartono
Kartodirjo yang mempelopoti pemakaian ilmu sosial untuk penulisan sejarah di
Indonesia.
Sedangkan di bagian kedua yaitu Rekonstruksi
Sejarah. Tulisan pertama merupakan pembahasan buku yang ditulis G Forrester
tentang kejatuhan Soeharto. Buku Menguak Kabut Halim menuturkan
bahwa Halim Perdanakusuma itu bukan “ sarangG30S/PKI” seperti yang dituduhkan
oleh pemerintah Orde Baru. Kumpulan tulisan ini bukan saja membahas masa
sesudah 1965 tetapi juga menyangkut peristiwa sebelumnya, misalnya tentang
keterlibatan CIA dalam pemberontakan PRRI/Permesta bahkan Soemitro
Djojohadikusumo sendiri sempat dituduh “agen CIA”.
Buku ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oelh
buku sejarah lainnya. Buku ini berhasil membuktikan mengenai ketidaksesuaian
berita yang ada di masyarakat dengan sejarah yang sebenarnya terjadi, sehingga
dengan adanya buku ini memudahkan pembaca untuk memahami sejarah yang benar.
Komentar
Posting Komentar