Langsung ke konten utama

Resensi Pemahaman Sejarah Indonesia (William H. Frederick dan Soeri Soertono)

    Bab buku ini dimulai dengan pengenalan beberapa unsur dari kata sejarah yaitu bagaimana cara mengenal, memikirkan, dan mengarang sejarah. Sejarah sebenarnya berasal dari bahasa Arab “syajaratun”, yang berarti “pohon” dan juga “keturunan” atau “asal-usul”. Dibandingkan dengan beberapa bagian dunia, di Indonesia memang tidak banyak ditemukan peninggalan sejarah baik dalam bentuk dokumen tertulis atau monumen baru. Lebih penting lagi, langkanya bahan-bahan tertulis hanyalah merupakan akibat iklim dan kebudayaan, bukan karena manusia Nusantara kurang mengetahui atau kurang memperhatikan masa lampau. Namun pada kenyataannya, menyaksikan candi-candi besar atau membaca kata-kata mulia salah satu babad, sudah cukup meyakinkan bahwa orang Indonesia kuno mempunyai perhatian yang sungguh-sungguh mengenai masa lampau dan bahwa mereka berusaha keras agar tetap berhubungan erat dengannya. Adanya pendekatan pada masa lampau ini bukan berarti orang Indonesia kuno tidak mengetahui perbedaan antara kenyataan dan khayalan, atau hidup di alam yang penuh kegaiban.
    Dengan adanya sejarah tersebut, terdapat banyak karya sejarah dari masa sebelum revolusi. Contohnya adalah Tambo Minangkabau, ceritny digunakan untuk menjelaskan perubahan masyarakat dan kebudayaan yang rumit, dan juga untuk mewariskan adat kepada generasi yang berikut. Dalam jenis penullisan sejarah demikian, keterangan-keterangan yang mengandung fakta boleh jadi teranyam bersama bahan-bahan yang bersifat dongengan. Beberapa contoh karya sejarah yang ditemukan adalah Babad Pakuan, Hikayat Banjar, dan lain-lain. Beberapa karya tersebut dibahas lebih lanjut dalam buku ini. Buku ini banyak menjelaskan tentang citra karya sejarah dalam dongeng dan cerita yang terjadi di masa lampau.
    Penulisan buku ini lebih menekankan karya-karya yang dihasilkan dari masa sebelum sampai sesudah revolusi. Penjelasan-penjelasan karya yang belum pernah kita ketahui bentuknya dapat dipelajari dalam buku ini. Juga tidak lepas dari pembahasan perbandingan kesadaran sejarah amasa kini, polemik tentang Sukarno. Tidak hanya itu, bagi pembaca yang tertarik untuk mengetahui sumber-sumber informasi tentang sejarah Indonesia juga dijelaskan cukup rinci mulai dari suatu bibliografi, arsip nasional, dan buku-buku terdahulu. Karena tujuannya memang mengungkapkan contoh-contoh maka di dalamnya tidak terdapat analisa dan generalisasi atau tafsiran sebagaimana lazimnya terdapat di dalam suatu penulisan sejara. Suatu hal yang sudah tentu dinilai sebagai suatu kelemahan dalam buku ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do you have any questions about our services? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click here. Our admin is ready to help!